Tips Menulis Paper Ilmiah bagi Mahasiswa S1

Di lingkup perkuliahan, menulis paper selalu mudah dijumpai di berbagai matakuliah. Tugas menulis paper sudah seperti makanan sehari-hari mahasiswa.
Nah disini kami akan membagikan tips menulis paper yang baik,
Daftar Isi
Pengertian Paper
Paper adalah ialah satu bentuk artikel ilmiah yang ditulis dengan aturan dan format tertentu. Paper memuat pembahasan tertentu dari sebuah topik yang didukung dengan data dan argumen yang valid.
Paper juga bisa berupa hasil penelitian terkini atau hasil review penelitian-penelitian yang telah ada. Paper umumnya dibuat lebih ringkas dari makalah. Meski demikian, isi paper juga memiliki pembahasan yang lengkap.
Tips menulis paper yang baik
Untuk teknis penulisan, pasti anda sudah dapat dalam mata kuliah Metodologi Ilmiah. Jadi disini kami share tips non-teknis saja:
Ajak dan minta dosen menjadi kontributor
Pengalaman dan koneksi dosen adalah hal yang belum dimiliki oleh mahasiswa S1. Jangan sungkan untuk meminta dosen menjadi kontributor. Artikel penelitian yang anda tulis, saya jamin akan lebih robust dengan adanya telaah dari dosen.
Anda mungkin berada pada titik dimana merasa mampu membuat tulisan ilmiah yang baik. Namun, ketika ketika diuji ke salah satu dosen, umumnya masih banyak sekali koreksi yang memang muncul dari pengalaman dosen yang bertahun-tahun berkutat dengan hal tersebut. Koreksi itu juga menjadi pelajaran yang mendewasakan Anda dalam menulis paper ilmiah.
Keberadaan dosen sebagai kontributor artikel juga membantu proses publikasi. Dosen biasanya akrbak dengan redaksi jurnal-jurnal ilmiah, memudahkan artikel untuk diterima oleh mereka. Artikel yang kontributornya mahasiswa S1 semua umumnya kurang diprioritaskan dibandingkan yang ada dosen sebagai kontributornya.
Rapikan data-data anda
Sebagai mahasiswaa, biasakan simpan semua data anda dalam satu folder dan berikan nama yang jelas, sehingga tidak bingung jika sewaktu-waktu diminta. Mahasiswa S1 kan filenya banyak dan biasanya berceceran tuh. Jika data berbentuk hardcopy, ubah ke dalam bentuk softcopy segera untuk meminimalisasi kemungkinan rusak fisik.
Berlatih menggunakan reference manager
Saat anda membuat draft pertama, anda berniat untuk mempublikasikannya di jurnal A, sehingga anda menerapkan pedoman penulisan daftar pustaka di jurnal A.
Ternyata, naskah anda ditolak lalu anda beralih ke jurnal B yang menerapkan pedoman penulisan daftar pustaka berbeda dengan jurnal A.
Akhirnya, anda terpaksa mengubah gaya penulisan daftar pustaka anda sesuai pedoman jurnal B.
Sekarang, bayangkan jika anda tidak menggunakan reference manager. Anda harus ubah satu per satu, makan waktu dan tenaga sekali. Itu juga kalau langsung diterima di jurnal B. Kalau ternyata ditolak dan harus ganti gaya penulisan lagi di jurnal C? Waduh.
Dengan reference manager, anda tinggal klik gaya (style) yang anda inginkan dan references anda akan berubah dalam satu detik. Berlatihlah menggunakan yang gratis saja, seperti Mendeley. Kami jamin akan sangat bermanfaat bagi anda, bahkan hingga setelah lulus S1.